DIARE
Pengertian
Diare
Diare
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang BAB-nya (buang air besar)
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, lazinnya 3 kali atau
lebih dalam satu hari.
Penyebab terjadinya Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang
dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara
umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu:
- Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
Parasit cryptosporidium
atau microsporidium menyebabkan diare yang terjadi pada banyak Odha.
Kejadian infeksi parasit ini sudah menurun di AS sejak terapi antiretroviral
(ART) dipakai.
- Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
Beberapa
jenis obat yang dipakai oleh Odha dapat menyebabkan diare. Hal ini sering
berlaku dengan nelfinavir, ritonavir, Kaletra, ddI, foskarnet, tipranavir dan
interferon alfa.
- Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit
lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
- Pemanis buatan
- Penyebab lain
Memakai antibiotik dapat membunuh
bakteri “baik” dalam perut dan usus, dan ini dapat menyebabkan diare. Diare
juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mencernakan produk susu
(intoleransi laktosa), oleh masalah pankreas, atau oleh stres emosi.
Namun,
jika sudah berbicara mengenai perilaku masyarakat, memang terdapat beberapa
contoh perilaku atau tindakan yang dapat membuat masyarakat terkena diare.
Contohnya saja kebiasaan-kebiasaan yang masyarakat sering lakukan setiap
harinya seperti:
-
mencuci tangan menggunakan sabun
dengan benar pada saat; sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan
-
meminum air minum sejat atau air
yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus dengan sinar matahari atau
proses klorinasi
-
pengelolaan sampah yang baik
supaya makanan tidak tersemar serangga
-
membuang air besar dan air kecil
pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan septic tangki.
Walaupun perilaku atau tindakan seperti yang sudah
disebutkan di atas merupakan satu hal yang sangat mudah, tapi masih saja sempat
dilewatkan begitu saja.
Salah satu penyebab diare antara lain karena masyarakat tidak disiplin
menerapkan perilaku bersih. Perilaku umum adalah saat mencuci tangan tidak
menggunakan sabun, padahal di tangan mereka banyak kuman yang menempel. Sangat
sedikit orangtua yang mengajari anaknya mencuci tangan dengan sabun, terutama
di level ekonomi bawah.
Penanganan makanan yang tidak benar juga menjadi penyebab diare.
Mencuci makanan mentah adalah hal yang umum dilakukan masyarakat Indonesia . Akan
tetapi, banyak orang melakukannya dengan cara yang tidak benar sehingga
berisiko terkontaminasi bakteri kembali. Bahkan, masih ada yang tidak mau
mencuci makanan menggunakan air mengalir, tetapi lebih memilih menggunakan air
dalam baskom.
Gejala Diare
Gejala
diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih
dalam sehari, yang kadang disertai:
- Muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lendir dalam kotoran
Rasa
mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi
virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah,
demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
Selain
itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain
seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala.
Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah
atau demam tinggi.
Diare
bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan
kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun
perdarahan otak. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).
Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan
kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang
dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan
syok.
Cara Penularan
Infeksi oleh agen penyebab terjadi
bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita
diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan
untuk menyuap makanan.
Faktor
yang mempengaruhi diare
-
Lingkungan Gizi Kependudukan
- Pendidikan
Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat
- Faktor
kognitif atau pemanfaatan sanitasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar