Senin, 05 November 2012

KESEHATAN : DIARE


DIARE
Pengertian Diare
            Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang BAB-nya (buang air besar) ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, lazinnya 3 kali atau lebih dalam satu hari.
Penyebab terjadinya Diare
            Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu:
  1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
Parasit cryptosporidium atau microsporidium menyebabkan diare yang terjadi pada banyak Odha. Kejadian infeksi parasit ini sudah menurun di AS sejak terapi antiretroviral (ART) dipakai.
  1. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
Beberapa jenis obat yang dipakai oleh Odha dapat menyebabkan diare. Hal ini sering berlaku dengan nelfinavir, ritonavir, Kaletra, ddI, foskarnet, tipranavir dan interferon alfa.
  1. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
  2. Pemanis buatan
  3. Penyebab lain
Memakai antibiotik dapat membunuh bakteri “baik” dalam perut dan usus, dan ini dapat menyebabkan diare. Diare juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mencernakan produk susu (intoleransi laktosa), oleh masalah pankreas, atau oleh stres emosi.
      Namun, jika sudah berbicara mengenai perilaku masyarakat, memang terdapat beberapa contoh perilaku atau tindakan yang dapat membuat masyarakat terkena diare. Contohnya saja kebiasaan-kebiasaan yang masyarakat sering lakukan setiap harinya seperti:
-          mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar pada saat; sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan
-          meminum air minum sejat atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus dengan sinar matahari atau proses klorinasi
-          pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tersemar serangga
-          membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan septic tangki.
Walaupun perilaku atau tindakan seperti yang sudah disebutkan di atas merupakan satu hal yang sangat mudah, tapi masih saja sempat dilewatkan begitu saja.

Salah satu penyebab diare antara lain karena masyarakat tidak disiplin menerapkan perilaku bersih. Perilaku umum adalah saat mencuci tangan tidak menggunakan sabun, padahal di tangan mereka banyak kuman yang menempel. Sangat sedikit orangtua yang mengajari anaknya mencuci tangan dengan sabun, terutama di level ekonomi bawah.
Penanganan makanan yang tidak benar juga menjadi penyebab diare. Mencuci makanan mentah adalah hal yang umum dilakukan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, banyak orang melakukannya dengan cara yang tidak benar sehingga berisiko terkontaminasi bakteri kembali. Bahkan, masih ada yang tidak mau mencuci makanan menggunakan air mengalir, tetapi lebih memilih menggunakan air dalam baskom.


Gejala Diare
            Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
  • Muntah
  • Badan lesu atau lemah
  • Panas
  • Tidak nafsu makan
  • Darah dan lendir dalam kotoran
            Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
            Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.
            Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
Cara Penularan
            Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.

 Faktor yang mempengaruhi diare
- Lingkungan Gizi Kependudukan
- Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat
- Faktor kognitif atau pemanfaatan sanitasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar